Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada
bagian kulit ari. Sayangnya sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang
selama proses penggilingan dan penyosohan beras. Sekitar 80% vitamin B1, 70%
vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi
(Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial hilang dalam proses membuat beras
lebih “indah” untuk dimakan.
Saat mencuci beras, biasanya air cucian pertama akan
berwarna keruh. Warna keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa lapisan terluar
dari beras ikut terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada
bagian kulit ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat
tersebut. Misalkan fosfor (P), salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman
dan selalu ada dalam pupuk majemuk tanaman semisal NPK. Fosfor berperan dalam memacu pertumbuhan akar dan pembentukan
sistem perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda. Nutrisi lainnya adalah
zat besi yang penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil) juga berperan
penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu kulit ari
juga mengandung vitamin, mineral, dan fitonutrien yang tinggi. Vitamin sangat
berperan dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen
non-protein untuk mengaktifkan enzim).
Beras mengandung
karbohidrat yang tinggi. Sangat mungkin karbohidrat ini terdegradasi saat
mencuci. Hipotesa awal, saat disiramkan ke tanaman, karbohidrat akan terpecah
menjadi unsur yang lebih sederhana dan memberikan nutrisi bagi mikroba yang
menguntungkan bagi tanaman. Meskipun saya belum mengetahui apa mikroba yang
diuntungkan dengan kandungan karbohidrat air leri ini. Menarik jika ada yang
meneliti.
Fakta terbaru
adalah hasil penelitian yang dilakukan Yayu Siti Nurhasanah mahasiswa IPB.
Mengungkapkan bahwa air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri
Pseudomonas fluorescens.
Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen
penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman (okezone, 19/10/11). P. fluorescens sangat berperan dalam
pengendalian patogen penyebab penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman
0 komentar:
Posting Komentar